Mengulas secara Sederhana "Apa itu Cerpen?"



Haiii, sobat-sobat yang cerdas!!! 
╰(▔∀▔)╯ 
Kembali lagi ke blog ini yang akan mengulas secara singkat, jelas, dan padat mengenai... 
"Apa sih itu Cerpen???"



Cerita pendek, atau yang biasa kita singkat cerpen, sesuai dengan namanya merupakan prosa modern bersifat fiktif (imaginatif, khayalan) yang singkat, biasanya hanya terdiri dari 5 ribu hingga 10 ribu kata saja. Karena itu, waktu yang dihabiskan untuk membaca satu cerpen tidaklah lama. Cukup sekali duduk saja dan... selesai. 

Cerpen hanya mengulas sebagian kecil dari kehidupan tokoh-tokohnya. Yang diambil hanyalah kejadian-kejadian penting dan menarik yang pernah terjadi pada si tokoh. Oleh sebab itu, tokoh-tokoh yang dimunculkan juga tidak terlalu banyak dan terbatas, begitu juga dengan setting, alur, dan bahasanya yang serba sederhana. Intinya, cerpen itu tidak serumit novel ataupun roman, kawan! 



Ada dua unsur yang membangun sebuah cerpen, yakni yang berasal dari luar (unsur ekstrinsik) dan yang berasal dari dalam (unsur intrinsik). Kali ini, saya hanya akan membahas yang unsur intrinsiknya saja, seperti yang sudah ditulis di bawah ini: 

Tema merupakan gagasan yang mendasari jalan cerita. Bersifat sebagai pokok atau fondasi cerita, tema haruslah menjadi hal yang pertama kali ditentukan sebelum memulai sebuah cerpen supaya alur cerita pun tidak melenceng. Ada cerpen yang bertemakan persahabatan, persaudaraan, kehidupan sehari-hari, percintaan, kemiskinan, dan lain-lain.

Latar atau setting mencakup tiga hal, yakni tempat terjadinya cerita, waktu, dan suasana yang digambarkan di dalamnya. 

Tokoh adalah orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam cerita. Kalau yang namanya tokoh pastinya punya sifat atau watak. Nah, pendeskripsian watak tokoh (perwatakan) ini bisa dengan berbagai cara. Ada yang dideskripsikan secara langsung oleh penulisnya (analitik), ada juga yang tidak langsung (dramatik). Metode dramatik cenderung mengajak pembacanya untuk berpikir dan menerka, kira-kira bagaimana watak tokoh itu. Penulis biasanya menyiratkan watak sang tokoh melalui perilakunya, dialog antar tokoh, gaya bahasanya, penampilan fisiknya, jalan pikiran, serta lingkungan tempat si tokoh hidup. 

Penokohan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu protagonis, antagonis, dan tirtagonis atau yang berperan sebagai penengah antara protagonis dan antagonis.

Alur atau plot merupakan rangkaian cerita yang sifatnya bervariasi. Umumnya, cerpen menggunakan alur maju. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi flashback atau alur mundur di tengah cerita, lalu balik lagi ke kondisi sekarang. Plot yang demikianlah yang disebut alur maju mundur. 

Alur terdiri dari beberapa bagian. Apa sajakah itu??
  1. Abstrak, ringkasan atau gambaran awal cerita. Di bagian ini, pembaca akan dikenalkan secara sepintas tentang cerita apakah ini. Sifatnya opsional, boleh dipakai, boleh juga dilalui.
  2. Orientasi, bagian ketika tokoh dan latar mulai diperkenalkan. 
  3. Komplikasi, awal permasalahan. Konflik-konflik yang sudah bermunculan akan lebih dikembangkan lagi di bagian ini. 
  4. Evaluasi, atau klimaks, ditandai dengan perdebatan batin yang terjadi pada si tokoh. 
  5. Resolusi, atau penyelesaian, tentang bagaimana konflik dan masalah yang timbul akhirnya dapat terselesaikan. 
  6. Koda berisi amanat dan kesimpulan. Sama seperti abstrak, koda juga bersifat opsional. 

Sudut pandang berbicara soal dari sudut manakah sebuah kejadian diceritakan. Umumnya, digunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama pelaku utama mengulas cerita dari 'bingkai kacamata' tokoh aku, atau dengan kata lain, si tokoh aku ini merupakan pelaku utama cerita. Sudut pandang orang pertama pelaku tambahan tidak menjadikan tokoh aku sebagai pelaku utamanya. Mungkin saja yang menjadi karakter utamanya adalah ibunya, tetapi diceritakan dari sudut pandang anaknya. 

Sudut pandang orang ketiga terjadi ketika pengarang tidak masuk ke dalam cerita, melainkan ia menceritakan semua hal yang terjadi sepanjang cerita. Sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu dia atau ia

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang. Di dalam karya sastra modern, amanat lebih bersifat implisit dibandingkan eksplisit, yang artinya pengarang cenderung menyiratkan amanat ceritanya daripada menuliskannya langsung di akhir cerita. 



Setiap cerita pendek atau karya sastra lain pasti punya nilai atau value yang dapat dipetik. Nilai-nilai tersebut antara lain: 
  1. Nilai moral dan reliji (agama), tentang yang baik buruk dan hubungan dengan Tuhan. 
  2. Nilai sosial dan kultural, mengungkap relasi antara satu orang dengan yang lainnya dan kebudayaan. 
  3. Nilai artistik dan estetika, berhubungan dengan seni dan keindahan. 



Nah, itu saja dari materi cerpen. Sekian dari saya, semoga bermanfaat :D !!! 

Comments